Selasa, 18 November 2014

Istiqfar dan yuk Qanaah

HARGA BBM NAIK ... JANGAN PANIK ::

Disebutkan dalam riwayat bahwa di zaman sahabat
pernah terjadi kenaikan harga. Mereka pun mendatangi
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyampaikan
masalahnya. Mereka mengatakan,

ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻏﻼ ﺍﻟﺴﻌﺮ ﻓﺴﻌﺮ ﻟﻨﺎ
“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik,
maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang.”

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻫﻮ ﺍﻟﻤﺴﻌﺮ ﺍﻟﻘﺎﺑﺾ ﺍﻟﺒﺎﺳﻂ ﺍﻟﺮﺍﺯﻕ ﻭﺇﻧﻲ ﻵﺭﺟﻮ ﺃﻥ ﺃﻟﻘﻰ
ﺍﻟﻠﻪ ﻭﻟﻴﺲ ﺃﺣﺪ ﻣﻨﻜﻢ ﻳﻄﻠﺒﻨﻲ ﺑﻤﻈﻠﻤﺔ ﻓﻲ ﺩﻡ ﺃﻭ ﻣﺎﻝ
“Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menetapkan
harga, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki,
Sang Pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa
berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang
pun dari kalian yang menuntutku disebabkan kezalimanku
dalam urusan darah maupun harta.” (HR. Ahmad, Abu
Daud, Turmudzi, Ibnu Majah, dan dishahihkan Al-Albani)

Dengan memahami hal ini, setidaknya kita berusaha
mengedepankan sikap tunduk kepada takdir, dalam arti
tidak terlalu bingung dalam menghadapi kenaikan harga,
apalagi harus stres atau bahkan bunuh diri. Semua sikap
ini bukan solusi, tapi justru menambah beban dan
memperparah keadaan.

Jatah rezeki yang Allah tetapkan tidak akan bertambah
maupun berkurang. Meskipun, masyarakat Indonesia
diguncang dengan kenaikan harga barang, itu sama
sekali tidak akan menggeser jatah rezeki mereka.
Allah menyatakan,

ﻭَﻟَﻮْ ﺑَﺴَﻂَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺍﻟﺮِّﺯْﻕَ ﻟِﻌِﺒَﺎﺩِﻩِ ﻟَﺒَﻐَﻮْﺍ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﻳُﻨَﺰِّﻝُ ﺑِﻘَﺪَﺭٍ ﻣَﺎ
ﻳَﺸَﺎﺀُ ﺇِﻧَّﻪُ ﺑِﻌِﺒَﺎﺩِﻩِ ﺧَﺒِﻴﺮٌ ﺑَﺼِﻴﺮٌ

“Andaikan Allah melapangkan rezeki kepada hamba-
hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di
muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang
dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia
Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi
Maha Melihat.” (QS. As-Syura: 27)
Ibnu Katsir mengatakan,

ﺃﻱ : ﻭﻟﻜﻦ ﻳﺮﺯﻗﻬﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺮﺯﻕ ﻣﺎ ﻳﺨﺘﺎﺭﻩ ﻣﻤﺎ ﻓﻴﻪ ﺻﻼﺣﻬﻢ، ﻭﻫﻮ
ﺃﻋﻠﻢ ﺑﺬﻟﻚ ﻓﻴﻐﻨﻲ ﻣﻦ ﻳﺴﺘﺤﻖ ﺍﻟﻐﻨﻰ، ﻭﻳﻔﻘﺮ ﻣﻦ ﻳﺴﺘﺤﻖ ﺍﻟﻔﻘﺮ .
“Maksud ayat, Allah memberi rezeki mereka sesuai
dengan apa yang Allah pilihkan, yang mengandung
maslahat bagi mereka. Dan Allah Maha Tahu hal itu,
sehingga Allah memberikan kekayaan kepada orang yang
layak untuk kaya, dan Allah menjadikan miskin sebagian
orang yang layak untuk miskin.” (Tafsir Alquran al-Adzim,
7:206)

Jaga shalat, semahal apapun harga pangan, Allah
menjamin rizki anda,

Allah berfirman,
ﻭَﺃْﻣُﺮْ ﺃَﻫْﻠَﻚَ ﺑِﺎﻟﺼَّﻠَﺎﺓِ ﻭَﺍﺻْﻄَﺒِﺮْ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﻟَﺎ ﻧَﺴْﺄَﻟُﻚَ ﺭِﺯْﻗًﺎ ﻧَﺤْﻦُ ﻧَﺮْﺯُﻗُﻚَ
ﻭَﺍﻟْﻌَﺎﻗِﺒَﺔُ ﻟِﻠﺘَّﻘْﻮَﻯ

“Perintahkahlah keluargamu untuk shalat dan
bersabarlah dalam menjaga shalat. Aku tidak meminta
rizki darimu, Aku yang akan memberikan rizki kepadamu.
Akibat baik untuk orang yang bertaqwa.” (QS. Thaha:
132)

Di masa silam, terjadi kenaikan harga pangan sangat
tinggi. Merekapun mengadukan kondisi ini kepada salah
seorang ulama di masa itu. Kita lihat, bagaimana
komentar beliau,

ﻭﺍﻟﻠﻪ ﻻ ﺃﺑﺎﻟﻲ ﻭﻟﻮ ﺃﺻﺒﺤﺖ ﺣﺒﺔ ﺍﻟﺸﻌﻴﺮ ﺑﺪﻳﻨﺎﺭ ! ﻋﻠﻲَّ ﺃﻥ ﺃﻋﺒﺪﻩ
ﻛﻤﺎ ﺃﻣﺮﻧﻲ، ﻭﻋﻠﻴﻪ ﺃﻥ ﻳﺮﺯﻗﻨﻲ ﻛﻤﺎ ﻭﻋﺪﻧﻲ
“Demi Allah, saya tidak peduli dengan kenaikan harga ini,
sekalipun 1 biji gandum seharga 1 dinar! Kewajibanku
adalah beribadah kepada Allah, sebagaimana yang Dia
perintahkan kepadaku, dan Dia akan menanggung rizkiku,
sebagaimana yang telah Dia janjikan kepadaku.”
Allahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar