Jumat, 08 Agustus 2014

ZIKIR~WIRID SETELAH SHALAT



ZIKIR DAN WIRID SERTA DOA SETELAH SHALAT


Posted By : adrian irnanda pratama

Rasulullah menganjurkan agar kita banyak berdzikir dan berdoa setiap selesai mengerjakan shalat hal ini juga diperkuat dengan firman Alah dalam surat An Nisa ayat 103;

“Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring “ .
Sedikit sekali umat Islam yang melaksanakan kegiatan wirid dengan berdzikir dan berdoa sesudah shalat ini. Kesibukan dunia membuat mereka lalai dari berdzikir dan berdoa. Bahkan ada yang beranggapan kegiatan itu hanya membuang waktu percuma saja. Mereka beranggapan dengan mengerjakan shalat lima waktu saja sudah cukup sebagai pelaksanaan ibadah pada Allah.
Mereka yang mengharapkan ridha Allah dan mengharapkan perjumpaan dengan Nya kelak merasa tidak cukup hanya dengan shalat lima waktu saja. Selesai shalat mereka selalu membaca wirid dan mengerjakan shalat sunah dan amalan lainnya yang dapat mendekatkan diri mereka pada Allah.

Wirid adalah bacaan yang terdiri atas dzikir, doa, dan amalan-amalan lainnya yang dikutip dari ayat-ayat Al Qur’ an dan Hadis, yang dibiasakan membacanya (mengamalkannya). Wirid biasanya dibaca pada setiap selesai shalat, baik shalat wajib ataupun sholat sunah. Adapun rumusan (susunan) wirid, yang diamalkan umat Islam, sangat beragam. Hal ini tidak menjadi masalah. Karena pada dasarnya sebagian besar isi bacaan wirid tersebut adalah sama.
Salah satu acuan wirid yang banyak dilakukan orang antara lain sebagai berikut ini:

1. Membaca Istighiar 3 kali:
ASTAGHFIRULLAAHAL ‘AZHIIM ALLADZIILAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAYYUUM W A ATUUBU ILAIH (3 kali).

Artinya;
“Aku memohon ampun kepada Allah, Yang Maha Agung, yang tidak ada Tuhan kecuali Dia, Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya.”

2. Membaca:
LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHUU LAA SYARDKA LAH, LAHUL MULKU WA LAHUL HAMDU YUHYH WA YUMIITU WA HUWA’ ALAA KULLI SYAI’IN QADHR. (10 X).

Artinya:
” Tidak ada Tuhan kecuali Allah sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya-lah kerajaan, dan bagi-Nya-lah segala pujian. Ia menghidupkan dan mematikan, dan Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

3. Membaca:
ALLAAHUMMA AJIRNII MINANNAAR (3 kali).

Artinya:
“Wahai Allah! Lindungilah aku dari api neraka”

4. Membaca:
ALLAAHUMMA ANTAS SALAAM, WA MIN KAS SALAAM, WA ILAIKA YA ‘UUDUS SALAAM, FAHAYYINAA RABBANAA BIS SALAAM, WA ADKHILNAL JANNATA DAARAS SALAAM, TABAARAKTA RABBANAA WA TA’AALAITA YAA DZAL IALAALIWALIKRAAM.

Artinya:
“Wahai Allah! Engkaulah (pemilik) kedamaian, dari Engkaulah kedamaian, dan kepada Engkaulah kembalinya kedamaian. Oleh karena itu hidupkanlah kami, wahai Tuhan kami, dengan penuh kedamaian. Masukkanlah kami ke dalam surga, tempat kedamaian. Engkau, ya Tuhan kami, Maha Suci dan Maha Tinggi, wahai Zat Yang Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan!”

5. Membaca:
ALLAAHUMMA LAA M A ANI’ A LIMA A A’THAITA, WALAA MU’THIYA LIMA A MANA’TA. WALAA RAADDA LI MAA OADHAITA WALAA YANFA’U DZALJADDI MINKAL JADDU.

Artinya:
“Wahai Allah! Tak ada yang dapat mencegah terhadap apa yang telah Kau berikan. Tak ada yang dapat memberikan terhadap apa yang telah Kau cegah. Tak ada yang dapat menolak terhadap apa yang telah Kau tetapkan. Dan kemuliaan seseorang tak berguna baginya, hanya dari Engkaulah kemuliaan itu.”

6. Membaca isti’adzah dan surat Al-Fatihah

7. Membaca surat Al-Ikhlash

8. Membaca surat Al-Falaq

9. Membaca surat An-Naas

10. Membaca:

WA ILAAHUKUM ILAAHUW WAAHIDUL LAA ILAAHA ILLAA HUWAR RAHMAANURRAHIIM.

Artinya:
“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Esa, tak ada Tuhan kecuai Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.” ( Al Baqarah 163)

11. Membaca ayat kursi :
ALLAAHU LAA ILAAHA ILLAA HUWAL HAYYUL QAY-YUUM. LAA T A’ KHUBZUHUU SINATUW WALAA NAUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATIWAMAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASYFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA’LAMU MAA BAINA AYDIIHIM WAMAA KHALFA HUM. WALAA YUHIITHUUNA BISYAI’IN MIN ‘ILMIHII ILLAA BIMAA S YA A’ WASI’A KURSIYYUHUS SAMAA-WAATI WAL ARDHA WALAA YA’UUDUHUU HIFZHU-HUMAA WA HUWAL ‘ALIYYUL ‘AZHIIM.

Artinya:
“Allah, tiada Tuhan kecuali Dia, Yang Hidup kekal dan terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Ia tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya-lah apa yang ada di langit dan di bumi. Tak ada yang dapat memberi syafaat (pertolongan) di sisi Allah tanpa izin-Nya. Ia mengetahui apa saja yang ada di depan dan di belakang mereka. Dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah selain yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (Al Baqarah 255)

Dilanjutkan dengan:

AAMANAR RASUULU BIMAA ‘UNZILA ‘ILAIHI MIR RABBIHIWAL MU’MINUUNA KULLUN AAMANA BILLAA-HI WA M ALA A’ IKATIHII WA KUTUBIHII WA RUSULIHII LAA NUFARRIQU BAINA AHADIM MIR RUSULIHII WA QAALUU SAMI’NAA WA ‘ATHA’NAA GHUFRAANAKA RABBANAA WA ‘ILAIKAL MASHIIRU.

Artinya:
“Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan) : “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan : “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa) : “Ampunilah kami, ya Tuhan kami, dan hanya kepada Engkau-lah tempat kembali.” (Al Baqarah 285)

Dilanjutkan dengan:
LAA YUKALLIFULLAAHU NAFSAN ILLAA WUS’AHAA. LAHAA MAA KASABAT WA ‘ALAIHAA MAKTASABAT. RABBANAA LAA TU’ A AKHIDZN A A IN NASIINAA AU ‘AKHTHA’NAA. RABBANAA WA LAA TAHMIL ‘ALAINAA ‘ISHRAN KAMAA HAMALTAHUU ‘ALAL LADZIINA MIN QABLINAA. RABBANAA WA LAA TU H A M MIL N A A MAA LAA THAAQATA LANAA BIHII WA’FU ‘ANNAA WAGHFIR LANAA WARHAMNAA ANTA MAULAANAA FANSHUR-NAA ‘ALAL QAUMIL KAAFIRIINA.

Artinya:
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dilakukannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa) : “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tak sanggup memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami, Engkau Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (Al Baqarah 286)

Dilanjutkan dengan:
SYAHIDALLAAHU ANNAHUU LAAILAAHAILLAA HUWA WAL MALAA’IKATU WA ULUL ‘ILMI QAA’IMAM BIL QISTHI LAA ILAAHA ILLAA HUWAL ‘AZIIZUL HAKIIM. INNAD DIINA INDALLAAHIL ISLAAM.

Artinya:
“Allah menyatakan bahwa tak ada Tuhan kecuali Dia. Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan kecuali Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran 18)

Dilanjutkan dengan:
QULILLAAHUMMA MAALIKAL MULKI, TU’TIL MULKA MAN TASYAA’U WATANZI’UL MULKA MIM MAN TASYAA’U. WATU’IZZU MAN TASYAA’U WATUDZILLU MAN TASYAA’U. BIYADIKAL KHAIRU, INNAKA ‘AL A A KULLI SYAI’IN QADIIR.

Artinya:
“Katakanlah: Wahai Tuhan Yang Mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkaumuliakan orang yang Engkau kehendaki, dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (Ali Imran 26)

Dilanjutkan dengan:
TUULIJUL LAILA FINNAHAARIWA TUULIJUN NAHAARA FILLAILL W ATU KHRIJUL HA YY A MINALMAYYITI, WA TUKHRIJUL MAYYITA MIN AL HAYYI. WA TARZUQU MAN TASYAA’U BIGHAIRIHISAAB,

Artinya:
“Engkau masukkan malam ke dalam siang, dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa saja yang Engkau Kehendaki tanpa hisab.” (Ali Imran 27)

l2. Membaca :

إِلَهَنَا رَبَّنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا سُبْحَانَ اللهِ... سُبْحَانَ اللهِ (33 مرة)

-ILAHANA_ ROBBANA_ AN(g)TAMAULA_NA_ SUB'HANALLOH(i)
SUBHAANALLAAH33X
(Maha Suci Allah)

-SUB'HA_NALLOHI WABI'HAMDIHI DA 'IMAN ABADAN AL'HAMDULILLAH(i
ALHAMDU LILLAAH33X
(Segala puji bagi Allah)

AL'HAMDULILLAHI 'ALA KULLI'HA_LINN WAFIiKULLI'HALIN WABINI'MATI YA_KARIiM(u)
ALLAAHU AKBAR 33X
(Allah Maha Besar)


ALLAAHU AKBARU KABIRAW WALHAMDU LILLAAHI KATSIRAW WA SUBHAANALLAAHI BUKRATAW WA ASHIILAA LAA ILAAHA ILLALLAAHU WAHDAHU LAA SYARIIKA LAH ILAAHA W WAAHIDAW WARABBAN SYAAHIDAW WANAHNU LAHU MUSLiMUUN.

Artinya:

“Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Tak ada Tuhan kecuali Allah sendiri, tak ada sekutu bagi-Nya, Tuhan Yang Esa, dan Tuhan Yang Maha Menyaksikan, dan kepada-Nya kami berserah diri.”

13. Membaca:

ASTAGHFIRULLAAHAL ‘AZHIIM 3X

AFDHALUDZ DZIKRI FA’L AM ANNAHUU

LAA ILAAHA ILLALLAAH 3X

nb : Ketahuilah bahwa d zikir yang paling utama adalah kalimat

LAA ILAAHA ILLALLAAH 100X
LAA ILAAHA ILLALLAAH’ (Tak ada Tuhan kecuali Allah).”
14. Membaca:
LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADUR RASUU-LULLAAH, SHALLALLAAHU ‘ALAIHI WASALLAMA.

Artinya:
“Tak ada Tuhan kecuali Allah, Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Semoga Allah memberi rahmat dan kesejahteraan kepadanya”. a

Setelah selesai wirid, dilanjutkan dengan membaca doa lainya.
Bacaan wirid diatas bisa dikembangkan dengan menambahkan ayat Qur’an serta dzikir dan doa yang pernah diajarkan Rasulullah seperti tasbih, tahlil , tahmid dan lain sebagainya.

Insya Allah dengan membiasakan mengerjakan amalan sunah wirid, dzikir dan doa seperti tersebut diatas hidup jadi mudah dan selalu mendapat pertolongan dan lindungan dariNya. Allah menjelaskan ini dalam salah satu hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Bukhari:
“Barang siapa yang memusuhi kekasihKu, Aku telah mengumumkan perang padanya. Tidak ada cara bertaqarub (mendekatkan diri) seorang hamba padaKu yang lebih Kusukai melainkan melaksanakan kewajiban kewajiban yang telah Ku fardlukan kepadanya. Namu n senantiasa hamba-Ku itu berusaha mendekatkan diri kepada-Ku dengan melakukan hal hal yang sunah, sehingga Akupun mencintai (mengasihinya) Apabila Aku telah mencintainya, Aku menjadikan pendengaranya yang dengannya ia mendengar, penglihatannya yang dengannya ia melihat, tangannya yang dengannya ia memukul, dan kakinya yang dengannya ia berjalan. Jika ia memohon padaKu sungguh akan Ku kurniai dirinya dan jika ia mohon perlindunganKu, Aku akan melindunginya. Dan tak pernah Aku ragu pada sesuatu disaat Aku akan melakukannya, seperti raguKu untuk mengambil jiwa orang mukmin yang enggan mati, sedang Aku tak suka mengganggunya”
Wirid yang dilakukan secara rutin seperti tersebut diatas juga bisa membentengi diri dari gangguan jin, sihir , tenung, santet dan kejahatan dari orang yang dengki. Bagi mereka yang pernah terkena gangguan jin dan sihir setelah sembuh ada baiknya melakukan wirid seperti tersebut diatas untuk membentengi diri dari kemungkinan kembalinya kekuatan sihir itu .
Untuk membentengi diri dari kejahatan sihir bacaan diatas bisa ditambahkan dengan surat al hasyr 21-24, albaqarah 102, Yunus 81-82, al anfal 9-10. dan ayat lainnya lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar