Jika kalian memasukkan
daun teh ke dalam air biasa atau air dingin, apa yg terjadi? Apakah kalian
mendapatkan tehnya? Tidak, kalian akan memasukkannya ke dalam air panas.
Bagaimana kalian mendapatkan air panas? Dengan mendidihkannya, jadi jika kalbu
kalian tidak mendidih dengan kecintaan thd Nabi (s), cahaya (Muhammad (s)) di
dalam kalbu kalian tidak akan terbuka.
Kecintaan terhadap Nabi (s) harus mendidih di dalam kalbu manusia. Orang-orang yang kalbunya mendidih karena cinta, mereka akan mendapatkannya. Yang kalbunya tidak mendidih, cahaya (Muhammad (s)) tetap berada di sana, namun kalian perlu menyalakannya, kuncinya adalah shalawat Nabi (s).
Kecintaan terhadap Nabi (s) harus mendidih di dalam kalbu manusia. Orang-orang yang kalbunya mendidih karena cinta, mereka akan mendapatkannya. Yang kalbunya tidak mendidih, cahaya (Muhammad (s)) tetap berada di sana, namun kalian perlu menyalakannya, kuncinya adalah shalawat Nabi (s).
Salawat.FINAL.BAH
صَلَوَاتْ نُوْرَانِيَّةْ / صَلَوَاتْ
بَدَاوِيْ كُبْرَى
Shalawat Nuraniyyah/Shalawat Badawi
Kubra
Ketika Muhammad al-Taymaysani (r)
telah selesai membaca kitab Dalailu’l-Khayrat sebanyak 100.000 kali, beliau berjumpa
dengan Rasulullah (s) di dalam mimpinya, yang mengatakan, “Wahai Muhammad
al-Talmaysani! Jika engkau membaca shalawat Nuraniyya dari Ahmad
al-Badawi, seolah-olah engkau telah menyelesaikan Dalailu’l-Khayrat 800.000
kali!”
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ شَجَرَةِ اْلاَصْلِ
النُّوْرَانِيَّةِ، وَلَمْعَةِ الْقَبْضَةِ الرَّحْمَانِيَّةِ، وَأَََفْضَلِ
الْخَلِيْقَةِ اْلاِنْسَانِيَّةِ، وَأَ شْرَفِ الصُّوْرَةِ الْجَسْمَانِيَّةِ،
وَمَعْدِنِ اْلاَسْرَارِ الرَّبَّانِيَّةِ، وَخَزَائِنِ الْعُلُوْمِ
اْلاِصْطِفَائِيَّةِ، صَاحِبِ الْقَبْضَةِ اْلاَصْلِيَّةِ، وَالْبَهْجَةِ
السَّنِيَّةِ، وَالرُّتْبَةِ الْعَلِيَّةِ، مَنِ انْدَرَجَتِ النَّبِيُّوْنَ
تَحْتَ لِوَائِهِ، فَهُمْ مِنْهُ وَاِلَيْهِ، وَصَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلَيْهِ
وَعَلىَ آلِهِ وَصَحْبِهِ عَدَدَ مَاخَلَقْتَ، وَرَزَقْتَ وَأَمَتَّ وَأَحْييَْتَ
اِلَى يَوْمِ تَبْعَثُ مَنْ أَفْنَيْتَ، وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا
وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Allâhumma shalli wa sallim wa
bârik`alâ Sayyidinâ wa mawlânâ Muhammadin, syajarati ’l-ashli ’n-nûrânîyyati,
wa lam`ati ’l-qabdhati ’r-rahmânîyyati, wa afdhali ’l-khalîqati ’l-insânîyyati,
wa asyrafi ’sh-shûrati ’l-jismânîyyati, wa ma`dini ‘l-asrâri ‘r-rabbanîyyati,
wa khazâ-ini ‘l-`ulûmi ‘l-ishthifâîyyati, shâhibi ’l-qabdhati ’l-ashlîyyati, wa
’l-bahjati ’s-sanîyyati, wa ’r-rutbati ’l-`alîyyati, mani ’n-darajati
’n-nabîyyûna tahta liwâ’ihi, fahum minhu wa ilayh, wa shalli wa sallim wa bârik
`alayhi wa `alâ âlihi wa shahbihi, `adada mâ khalaqta, wa razaqta, wa amatta,
wa ahyayta, ilâ yawmi tab`atsu man afnayta, wa sallim taslîman katsîran, wa ’l-hamdulillâhi
rabbi ’l-`âlamîn.
Ya Allah limpahkanlah rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), sebagai
sumber cahaya, sebagai genggaman kesayangan yang berkilauan, sebagai manusia
yang paling utama, bentuk badan yang paling mulia, tambang rahasia ketuhanan,
gedung ilmu yang terpilih, pemilik genggaman yang asli, kesenangan yang
terpuji, derajat yang luhur, dan para nabi berada di bawah benderanya, mereka
itu dari dan kepada Nabi Muhammad (s). Ya Allah, limpahkanlah rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada nabi, keluarga dan para sahabatnya,
sebanyak makhluk yang Engkau ciptakan, yang Engkau beri rezeki, Engkau matikan
dan Engkau hidupkan, hingga pada hari orang-orang yang Engkau binasakan sampai
dibangkitkan. Semoga Allah melimpahkan keselamatan yang banyak.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
Shalawat al-Fâtih
Disebutkan oleh para ulama bahwa
jika kalian membacanya sekali, seolah-olah kalian telah membaca
Dalailu’l-Khayrat sebanyak 600.000 kali! Yang lain mengatakan bahwa
seolah-olah kalian telah membaca shalawat sebanyak jumlah manusia sejak zaman
Sayyidina Adam (a) hingga Hari Kiamat, itulah nilai dari shalawat ini!
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini
‘l-fâtihi limâ ughliq, wa ‘l-khâtimi limâ sabaq, nâshiri ‘l-haqqi bi ‘l-haqq,
wa ‘l-hâdî ilâ shirâthika ‘l-mustaqîm, wa `alâ âlihi haqqa qadrihî wa miqdârihi
‘l-`azhîm.
Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang membuka sesuatu yang tertutup, yang
menutup sesuatu yang terdahulu, yang menolong kebenaran dengan kebenaran, yang
memberikan petunjuk pada jalan-Mu yang lurus. Semoga Allah memberikan
rahmat kepada Nabi Muhammad (s), keluarganya dana para sahabatnya dengan
kekuasaan dan ukuran Allah Yang Mahaagung.
Shalawat Munajiyyâh/Shalatan Tunjinâ
Mawlana Syekh Hisyam (q) mengatakan
bahwa Mawlana Syekh Nazim (q) sangat menganjurkan untuk membaca shalawat ini.
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin
shalatan tunjinâ bihâ min jamî`i ’l ahwâli wa’l-âfât, wa taqdhî lanâ bihâ
jamî`a ’l-hâjât, wa tuthahhirunâ bihâ min jamî`i ’s-sayyi’ât, wa tarfa`unâ bihâ
`indaka a`lâ’d-darajât, wa tuballighunâ bihâ aqshâ ’l-ghâyâti min jamî‘i
’l-khayrâti fi ’l-hayâti wa ba`d al-mamât.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang dengannya Engkau menyelamatkan kami dari
segala keadaan yang mendebarkan dan dari semua malapetaka, serta Engkau penuhi
segala hajat kami. Dan dengannya Engkau bersihkan kami dari segala
keburukan dan kejahatan, dan dengannya pula Engkau mengangkat derajat kami dan
Engkau sampaikan tujuan kami dari semua kebaikan, sewaktu kami hidup maupun
setelah mati.
Shalawat Sayyidina ‘Ali (ra, kw)
Sayyidina `Ali (ra) berkata, “Jika
engkau membaca shalawat ini tiga kali sehari dan seratus kali pada hari Jumat,
seolah-olah engkau telah membaca shalawat dari seluruh makhluk, termasuk
manusia, jin, malaikat dan segala sesuatu yang bershalawat kepada Sayyidina
Muhammad (s)! Dan Nabi (s) akan menggandeng tanganmu untuk memasuki
Surga.
صَلَوَاتُ اللهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَأَ
نْبِيَآئِهِ وَرُسُلِهِ وَجَمِيْعِ خَلْقِهِ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ
مُحَمَّدٍ.عَلَيْهِ وَعَلَيْهِمُ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاَتُهُ
Shalawâtullâhi ta`âlâ wa
malâ’ikatihi wa anbiyâihi wa rusûlihi wa jami`î khalqihi `alâ Muhammadin wa
`alâ âli Muhammad `alayhi wa `alayhimu ‘s-salâm wa rahmatullâhi ta`âlâ wa
barakâtuh.
Semoga semua rahmat Allah, para
malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan semua makhluk-Nya dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad (s) dan keluarganya, dan kepadanya dan semua keluarganya. Semoga
rahmat dan keselamatan, dan berkah Allah dilimpahkan kepada mereka semua.
Sayyid ash-Shalawat
Sebagai tambahan terhadap shalawat
Sayyidina `Ali (r, kw), shalawat di bawah ini diberikan oleh Sayyidina Muhammad
(s) di dalam ru’ya (penglihatan spiritual) dari Syekh Syarafuddin
ad-Daghestani (q) yang mengatakan, “Membaca shalawat ini bahkan hanya sekali
seumur hidupmu adalah lebih berbobot daripada shalawat dari seluruh makhluk
selama dua puluh empat jam penuh, dan terus-menerus dilakukan sepanjang hidup
mereka; shalawat ini akan lebih berat di mizan daripada gabungan dari seluruh shalawat!"
`alâ asyrafi ‘l-`alamîna Sayyidinâ
Muhammadinish-shalawât.
`alâ afdhali ‘l-`alamîna Sayyidinâ
Muhammadinish-shalawât.
`alâ akmali’ l-`alamîna Sayyidina Muhammadinish
shalawât.
Shalawâtullâhi ta`âlâ wa
malâ’ikatihi wa anbiyâihi wa rusûlihi wa jami`î khalqihi `alâ Muhammadin wa
`alâ âli Muhammad `alayhi wa `alayhimu ‘s-salâm wa rahmatullâhi ta`âlâ wa
barakâtuh, wa radhi-Allâhu tabâraka wa ta`âlâ `an-sadâtina ash-hâbi Rasûlillâhi
ajma`în, wa `ani ‘t-tâbi`îna bihim bi-ihsân, wa `ani ‘l-a’immati ‘l-mujtahidîn
al-mâdhîn wa `ani ‘l-`ulamâi ‘l-muttaqîn, wa `ani ‘l-awliyâi ‘sh-shâlihin, wa
`an masyâyikhina fi ‘th-tharîqatin naqsyibandiyyati ‘l-`aliyyah, qaddas Allâhu
ta`âlâ arwâhahumu ‘z-zakiyyah, wa nawwar Allâhu ta`âlâ adhrihatahumu
‘l-mubârakah, wa a`âdallâhu ta’âlâ `alaynâ min barakâtihim wa fuyûdhâtihim
dâ’iman wa ‘l-hamdullilâhi rabbi ‘l-`âlamîn, al-Fâtihah
Kepada makhluk yang paling mulia di
alam semesta, Sayyidina Muhammad (s)
Kepada makhluk yang paling baik di
alam semesta, Sayyidina Muhammad (s)
Kepada makhluk yang paling sempurna
di alam semesta, Sayyidina Muhammad (s)
Semoga semua rahmat Allah Yang
Mahatinggi, para malaikat-Nya, para nabi-Nya, dan semua makhluk-Nya dilimpahkan
kepada Nabi Muhammad (s) dan keluarganya, dan kepadanya dan semua keluarganya.
Semoga rahmat dan keselamatan, dan berkah Allah dilimpahkan kepada mereka
semua. Semoga Allah rida dengan semua guru kami, para sahabat Rasulullah
(s) dan kepada mereka semua yang mengikutinya dengan sempurna. Semoga
Allah rida dengan Imam Ijtihad yang terdahulu, para ulama dan orang-orang yang
bertakwa dan para awliya dan orang-orang yang saleh, terhadap Masyaikh kami di
Tarekat Naqsybandi yang mulia. Semoga Allah mensucikan ruh mereka yang
suci dan menerangi makam mereka yang penuh berkah. Semoga Allah
mengembalikan berkah mereka dan keutamaan yang melimpah kepada kami, selalu.
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Al-Faatihah.
Shalawat al-`Âli al-Qadr (Shalawat
yang Nilainya Tertinggi)
Sebagaimana yang disebutkan oleh
Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani (q) dan banyak awliyaullah lainnya, dari Syarh
Shalawat ad-Dardir al-`allamah as-Saawi, bahwa membaca shalawaat ini akan
menghilangkan claustrophobia (fobia terhadap ruang tertutup) dan
memberikan kemudahan bagi kalian di dalam kubur. Ia juga akan
menghilangkan rasa takut terhadap malaikat Munkar dan Nakîr yang akan bertanya
kepadanya.
Disebutkan pula bahwa barang siapa
yang membaca shalawat ini sekali setiap hari Jumat, Nabi (s) akan menyertainya
ketika ia meninggal dunia dan mengantarkannya ke kuburnya dan menguburkannya
dengan tangan beliau sendiri yang penuh berkah!
Banyak awliyaullah yang mengatakan,
"Barang siapa yang membacanya bahkan sekali pada hari Jumat, atau sejak
Kamis malam dan seterusnya, Allah (swt) akan mengizinkan ruhnya untuk melihat
Sang teladan bagi semua ruh (s)," bukan hanya ketika ruhnya meninggalkan
tubuhnya, tetapi juga ketika ia dibawa ke kuburnya sampai ia akan menjumpai
Nabi (s) yang akan mengurusnya di kuburnya itu.
Para Awliyaullah menganjurkan untuk
terus membaca shalawat ini sepuluh kali setiap hari dan sekali pada malam
Jumat, dan itu akan membawakan khayr al-jasiim, kebaikan yang tak terhingga
bagi kalian. Di dalam kitab Fath ar-Rasuul juga dinyatakan bahwa barang
siapa yang membacanya sepuluh kali setelah Isya akan diberi ganjaran
seolah-olah ia telah membacanya sepanjang malam.
اللهم صل على سيدنا محمد النبي الأمي
الحبيب العالي القدر العظيم الجاه وعلى آله وصحبه وسلم
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik
`alâ Sayyidinâ Muhammadin an-Nabiyyi ‘l-Umiyy, al-Habîb al-`Âliyya ‘l-Qadri
‘l-`Azhîmi ’l- jâhi, wa `alâ âlihi wa shahbihi wa sallim.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), nabi yang
ummi, yang dicintai, yang tertinggi, yang memiliki kekuasaan agung lagi mulia,
dan kepada keluarga dan sahabatnya. Semoga Allah memberikan keberkahan dan
keselamatan.
Shalawat Jawharat al-Kamal
Jika kalian membaca shalawat ini 7
kali sehari atau lebih, yuhibbahu mahabbatan khaasah wa laa yamuutu illa
waliyyan, Nabi (s) akan mencintai kalian dengan cinta yang khusus, yang
istimewa dan kalian tidak akan meninggalkan dunia tanpa menjadi seorang wali.
Barang siapa yang membaca shalawat ini berarti menyebutkan nama-nama
tertinggi dari Nabi (s), dan Allah (swt) akan membukakan baginya sebagaimana
yang Dia bukakan bagi para Awliya-Nya!
Allâhumma shalli wa sallim `alâ
`Aynir rahmatir rabbâniyah, wal yaqûtati ’l-Mutahaqqiqah, al-hâithati bi
markazi ‘l-fuhumi wal ma`ânî, wa nûri ‘l-akwâni ‘l-mutakawwinati al-Adamiyy,
shahibi ‘l-haqqi ‘r-rabbânī, al-barqi ‘l-astha`i bi muzûni ‘l-arbâhi ‘l-mâliati
likulli muta`arridhin mina ‘l-buhuri wa ‘l-awânî, wa nûrika ‘l-lami`i ‘l-ladzî
malata bihi kawnaka ‘l-hâitha bi amkinati ‘l-makânī.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ
`Ayni ’l-Haqq, al-latî tatajalla minha `Urûsyu ‘l-Haqâiqi `Ayni ‘l-ma`ârifi,
al-aqwam shirâthikat tâmmi ‘l-asqam.
Allâhumma shalli wa sallim `alâ
thal`ati ‘l-haqqi bil-haqq, al-kanzi ‘l-A`zham, ifâdhatika minka Ilayka, Ihâthati
‘n-Nûri ‘l-Muthalsam, shallallâhu `alayhi wa `alâ âlihi shalatan tu-`arrifuna
bihâ iyyâh
Ya Allah limpahkanlah rahmat dan
keselamatan kepada Sumber Rahmat Rabbaniyyah, dan permata sejati yang mencakup
seluruh hakikat, yang menjadi pusat segala pemahaman dan makna. Dan
Cahaya Ciptaan bagi penciptaan anak cucu Adam, Pemilik Kebenaran Rabbani.
Cahaya kilat yang paling terang di awan hujan yang bermanfaat yang
mengalir memenuhi semua saluran air yang menghadapnya, sehingga memenuhi segala
lautan ruang dan masa. Dan Cahaya Terang yang dengannya Engkau telah
mengisi alam semesta dan yang memenuhi segenap tempat.
Ya Allah limpahkanlah rahmat dan
keselamatan kepada Sumber Kebenaran, yang darinya terpancar manifestasi
Kearifan, Sumber Ilmu, yang paling kokoh, yang paling sempurna dan paling
lurus.
Ya Allah limpahkanlah rahmat dan
keselamatan bagi munculnya Kebenaran dengan Kebenaran; yang merupakan harta
yang agung. Tempat datangnya limpahan cahaya yang berasal dari-Mu
kepada-Mu; suatu lingkaran Cahaya yang tersembunyi. Semoga rahmat dan
keselamatan dilimpahkan kepada Nabi (s) dan keluarganya, dengan shalawat yang
dapat membawa kami pada pengetahuan tentang beliau.
Shalawat Nâriyah/Tafrîjiyyah
Shalawat ini berasal dari Kanzul
As'rar dan ia membuka tujuh langit dan telah diuji oleh para awliya besar
seperti Syekh Sanusi, Sidi Omar Mukhtar, Sidi ibn Hajar Asqalani Imam
al-Qurtubi. Shalawat ini banyak digunakan di Maroko. Dan jika ada
bencana atau tekanan atau bahaya, biasanya kaum Sufi dan ahlul khayr, para ahli
kebajikan, mereka berkumpul dan membaca shalawat ini 4.444 kali, setelah itu
mereka bertawassul kepada Nabi (s) dan insya Allah, keselamatan akan datang.
Allâhumma shalli shalâtan kâmilah,
wa sallim salâman tâman `alâ Sayyidinâ Muhammadinilladzi tanhallu bihil `uqad,
wa tanfariju bihil kurab, wa tuqdhâ bihil hawâ’ij, wa tunâlu bihir raghâ’ib, wa
husnul khawâtimi wa yustasqal ghamâmu bi wajhihil karîm, wa `alâ
âlihi, wa shahbihi fii kulli lamhatin wa nafasin bi`adadi kulli ma`lûmil-lak
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan yang sempurna kepada junjungan kami, Nabi Muhammad (s) yang dengan
perantaraannya terurai segala ikatan, dihilangkan segala kesusahan, ditunaikan
segenap kebutuhan, diraih segala keinginan, dicapai akhir yang baik, diturunkan
hujan dari awan berkat wajahnya yang mulia, dan juga kepada keluarga dan
sahabatnya, dalam setiap kedipan mata dan tarikan napas, sebanyak pengetahuan
yang Engkau miliki.
Shalawat Imam Syafi`i
AbdAllah al-Hakam berkata, “Aku
melihat Imam Syafi’i (r) di dalam mimpiku dan aku bertanya kepadanya, ‘Apa yang
telah Allah lakukan terhadapmu?’ dan beliau menjawab, ‘Dia mencurahkan
rahmat-Nya kepadaku, mengampuniku, dan menghiasi Surga bagiku, yang datang
kepadaku seperti seorang mempelai wanita yang dihiasi dengan segala perhiasan
dan dekorasi bagi suaminya. Mereka mencurahkan aku dengan para malaikat
dan berbagai ornamen surgawi seperti ketika mereka melempari (mahkota bunga
mawar) ke atas kepala pengantin di dunia.’ Aku bertanya kepadanya,
‘Bagaimana engkau mencapai derajat ini, apa yang telah engkau lakukan?’
Beliau menjawab, ‘Seseorang mengatakan kepadaku untuk membaca shalawat
khusus, dan aku telah melakukannya.’ Bacalah shalwat ini agar dapat masuk
Surga tanpa pertanyaan.
Allâhumma shallallâhu `alâ Muhammadin
`adada mâ dzakarahu ‘dz-dzâkirûn wa ghafala `an dzikrihi ‘l-ghâfilûn.
“Ya Allah, limpahkan rahmat dan
berkah-Mu kepada Nabi Muhammad (s) selama masih ada orang yang ingat dan orang
yang lupa kepada-Mu."
Shalawat Grandsyekh `Abdullah Faiz
ad-Daghestani (q)
Grandsyekh (q) berkata bahwa jika
kalian tidak dapat membaca Dala’il al-Khayrat sebagai bagian dari wirid harian
kalian, maka bacalah shalawat ini 100 kali, yang merupakan bacaan shalawat Nabi
(s) yang paling mudah dan sederhana, karena itu menunjukkan kerendahan hati
Nabi (s) terhadap Tuhannya.
اللَّهُمَّ صلّ على مُحَمِّد وعلى آل
مُحَمَّد وسلّم
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin wa
`alâ âli Muhammadin wa sallim.
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan
keselamatan kepada Nabi Muhammad (s) dan kepada keluarga Muhammad.”
Shalawat al-Askandari
Suatu hari Jamaluddin bin `Ali
al-Askandari (r) berjumpa dengan Nabi (s) di dalam mimpinya dan Nabi (s)
bersabda, “Wahai Muhammad ibn `Alii al-Askandari, aku akan mengajarimu beberapa
kalimat, yang jika engkau membacanya, seolah-olah engkau telah membaca seluruh
wirid beserta seluruh pahalanya! Bacalah 10 kali, dan itu seolah-olah
engkau telah menyelesaikan seluruh wirid sepanjang siang dan malam dan engkau
akan mendapatkan pahalanya sebagai tambahan bagi pahala wirid yang telah engkau
lakukan.”
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ السَّابِقِ لِلْخَلْقِ نُورُهُ وَرَحْمَةً لِلْعَالَمينَ ظُهُورُهُ
عَدَدَ مَنْ مَضَى مِنْ خَلْقِكَ وَمَنْ بَقِيَ وَمَنْ سَعِدَ مِنْهُم وَمَنْ
شَقِيَ صَلَاةً تَسْتَغْرِقُ الْعَدَّ وَتُحِيطُ بِالْحَدِّ صَلَاةً لَا غَايَةَ
لَهَا وَلَا مُنْتَهَى وَلَا انْقِضَاءَ صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِكَ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيمًا مِثْلَ ذَلِكَ
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini
’s-sâbiqi li ’l-khalqi nûruhu wa rahmatan li ’l-`âlamîna zhuhûruhu `adada man
madhâ min khalqika wa mam-baqîya wa man sa`ida minhum wa man syaqîya shalâtan
tastaghriqu ’l-`adda wa tuhîthu bi ’l-haddi shalâtan lâ ghâyata lahâ wa lâ
muntahâ wa lâ amadala wa lâ ’nqidhâ’a shalâtan dâ’imatan bi-dawâmika bâqiyatan
bi-baqâika wa `alâ âlihi wa shahbihi kadzâlik wa ‘l-hamdulillâhi `alâ dzâlik
Allâhumma yâ Rabbî shalli `alâ Muhammadin
wa ‘alâ âli Muhammad wajzihi Muhammadan `anna mâ huwa ahluhu.
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin
wa `alâ âli Muhammadin `adada mâ `alimta wa zînata mâ `alimta wa mil’a mâ
`alimta.
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik
`alâ Sayyidinâ wa Mawlâna Muhammadin wa `alâ kulli nabiyyin wa `alâ Jibrâ`îla
wa `alâ kulli malakin wa `alâ Abi Bakrin wa `alâ kulli waliyyin.
Shalawat al-Kâmil
Shalawat yang paling dimuliakan di
mana para Awliyaullah mengatakan bahwa satu shalawat ini setara dengan 70,000
shalawat, dan di dalam Mazhab Syafi’ii mereka mengatakan bahwa shalawat ini
mempunyai “ganjaran yang tak pernah berakhir,” karena Kesempurnaan Allah tidak
mempunyai akhir! Shalawat ini dibaca antara Maghrib dan Isya, khususnya
untuk menghilangkan lupa dan memperkuat ingatan.
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik
`alâ Sayyidinâ Muhammadin wa `alâ âlihî kamâ lâ nihâyata li kamâlika `adada
kamâlihi.
Ya Allah limpahkanlah rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s) beserta
keluarganya, sebagaimana tidak berakhir kesempurnaan-Mu, sebanyak bilangan
kesempurnaan-Nya.
Daruud Syifaa’ untuk Bertemu dengan
Nabi (s) di dalam Mimpi (Dibaca terus hingga Anda Tertidur)
Imam Sya’arani (r) meriwayatkan
bahwa Nabi (s) bersabda, “Barang siapa yang bershalawat dengan cara seperti ini
akan bertemu denganku di dalam mimpi, dan barang siapa yang bertemu dengan di
dalam mimpi, ia akan bertemu denganku di Yawmil Hisab, dan barang siapa yang
bertemu denganku di Yawmil Hisab, aku akan memberi syafaat padanya, dan barang
siapa yang mendapatkan syafaatku, ia akan minum dari telagaku, Hawdh al-Kawtsar
di Surga, dan barang siapa yang meminum dari al-Kawtsar ia akan terlindung dari
api neraka.
Imam Sya’arani (r) berkata, “Aku
harus membacanya,” dan aku membacanya sebelum tidur dan terus membacanya sampai
aku tertidur. Aku melihat bulan dan melihat wajah Nabi (s) yang mulia,
dan aku berbicara dengan beliau. Kemudian ghaba fi’l-qamar, aku merasa
beliau berada di bulan hingga beliau menghilang. Aku berdoa kepada Allah
(swt) demi shalawat ini, agar Dia memberikan seluruh nikmat yang Ia berikan,
bukannya nikmat yang biasa, tetapi nikmat yang Ia berikan kepada Sang
Kekasih-Nya, Sayyidina Muhammad (s), yang Ia janjikan kepada setiap mu’min, dan
aku merasa bahwa aku telah mendapatkannya. (Afdhal ash-Shalawat, halaman 58).
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى رُوحِ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْأَرْوَاحِ وَعَلَى جَسَدِهِ فِي الْأَجْسَادِ وَعَلَى
قَبْرِهِ فِي القُبُورِ وَعَلَى آلِهِِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Allâhumma shalli `ala rûhi Sayyidina
Muhammadin fil-arwâhi wa `ala jasadihi fil-ajsâdi wa `ala qabrihi fil-qubûri wa
`ala âlihi wa shahbihi wa sallim.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
ruh Nabi Muhammad (s) di antara semua ruh, kepada jasadnya di antara semua
jasad, dan kepada kuburnya di antara semua kubur dan limpahkanlah pula rahmat
dan keselamatan kepada keluarga dan sahabatnya. (Dalail al-Khayrat hari Rabu)
Dikutip dari Shuhba Mawlana Syekh
Hisyam Kabbani (q), 27 Mei 2012
Shalawat Dzatiyyah
Orang yang mengetahui bahasa Arab
akan mengetahui betapa dalamnya shalawat ini. Allahumma shalli `alaa
‘dz-dzaat al-muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamthami laahuuti’l-jamaal. Di
sini diekspresikan bahwa tiada seorang atau apapun yang lebih indah daripada Nabi
(s), beliaulah keindahan dari alam semesta ini dan beliaulah keindahan Surga
dan di sini Allah mengirimkan doa dan pujian-Nya pada Dzat yang tiada seorang
pun yang mengetahuinya karena ia tersembunyi dan kalian tidak bisa menembus
hakikatnya tanpa mengetahui kode-kode rahasia yang diperlukan untuk membukanya.
Misalnya, jika kalian mempunyai berlian yang masih kasar, masih berupa
batu besar, kalian hancurkan batu itu sampai mendapatkan batu mulianya.
Kalian dapat memotong dan membentuknya dengan indah. Setelah itu
kalian harus menggosoknya agar mengkilap. Dia lalu menyebutkan Dzaat
al-Muthalsam, Dzat yang tertutup yang tak seorang pun dapat membukanya, dan al-Ghayb
al-Muthamtham, alam gaib yang tak seorang pun dapat mencapai atau
membicarakannya. Lalu disebutkan al-Laahuut al-Jamaal. “Laahuut” artinya
apa yang terkandung di dalam bumi dan “Naasuut” adalah sambungan/penghubung
dari bumi ke langit, pemunculan Kebenaran, yaitu Sayyidina Muhammad (s), di
mana Allah menyandangkan beliau dengan sandangan Keadilan, Keindahan dan … dari
manusia.
Insan al-azal fiii maa nasyiri maa
lam yazal, “manusia yang hidup sejak masa azali hingga abadi, yang akan membuka
rahasia nama-nama Surgawi dan Atributnya." Fii qaalbi naasuut al-
wishaal al-aqrab. Dia membuka hanya kepada orang-orang yang mencapai
koneksi antara kehidupan duniawi dengan kehidupan surgawi, Dia membuka kepada
mereka ketika mereka bergerak menuju ke langit. Yaa Allah shalli bihi.
Shalli bihi berbeda dengan shalli `alayh. Itu artinya bershalawat melalui
dia. Shalli bihi minhu. Bershalawat dari dia dan kepadanya; dari Nabi (s)
kepada Nabi (s) dan di dalam dirinya, wa sallim, dan memberi salam perdamaian
kepadanya. Amin.
Allâhumma shalli `ala ‘dz-dzât
al-muthalsam wa ‘l-ghayb al-muthamtham lâhût al-jamâl nâsût al-wishâl thal`ati
‘l-haqq ka-sawbi insân al-azal fî nasyrî man lam yazal fî qalbi nâsût al-wishâl
al-aqrab. Allâhumma shalli bihi minhu fîhi `alayhi wa sallim.
Shalawat Ulul `Azhmi
Membaca shalawat ini 3 kali setara
dengan membaca seluruh kitab Dalail al-Khayrat.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَ آدَم وَ نُوحٍ وَ إِبْرَاهِيمَ وَ مُوسَى وَ عِيسَى وَمَا بَيْنَهُمْ
مِن النَّبِيّين وَالمُرْسَلِين صَلَوَاتُ اللهِ وَسَلَامُهُ عَلَيهِمْ
أَجْمَعِينَ
Allâhumma shalli `ala Sayyidinâ Muhammadin
wa Âdam wa Nûhin wa Ibrahîm wa Mûsa wa `Îsa wa mâ baynahum min an-Nabiyyîna wa
‘l-mursalîna shalawatullahi wa salamuhu `alayhim ajma`în.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (s), Nabi Adam (a), Nabi Nuh (a), Nabi Musa (s)
dan Nabi `Isa (a) dan segala sesuatu yang ada di antara mereka. Seluruh
rahmat dan keselamatan Allah semoga tetap dilimpahkan kepada mereka semua.
Shalawat Kamaliya
Shalawat ini serupa dengan
ash-Shalat al-Kaamil, tetapi berbeda dalam penambahan kata `aala aalihi `adada
kamaalillaah wa kamaa yaliiqu bi kamaalihi, “sejumlah bilangan Kesempurnaan
Allah dan pada kebesaran dari kata ‘kesempurnaan’ itu sendiri” di mana itu
bukan seperti yang kita pahami tetapi lebih berupa pada Kesempurnaan Ilahiah
yang tidak kurang sedikit pun atau tidak berlebih, level kesempurnaan tertinggi
yang sifatnya ilahiah, dan bukan diciptakan. Di dalam beberapa riwayat
yang umumnya diikuti oleh Mazhab Syafi’i dan negeri-negeri di Timur Tengah
pembacaannya mirip dan dikatakan bahwa shalawat ini tidak putus-putus
pahalanya. Untuk itu, mereka tidak dapat mengatakan bahwa shalawat ini
setara dengan 600.000 shalawat, atau 1.000.000 shalawat, karena shalawat ini
tidak ada habis-habisnya, karena kesempurnaan Allah tidak pernah berakhir,
begitu pula dengan pahala dan fadilah shalawat ini.
اللهم صلّ وسلم وبارك على سيدنا محمد
وعلى آله عدد كمال الله وكما يليق بكماله
Allâhumma shalli wa sallim wa bârik
`alâ Sayyidina Muhammad wa `alâ âlihi `adada kamâlillâh wa kamâ yalîqu bi
kamâlih
Ya Allah, limpahkan rahmat,
keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s), dan kepada
keluarganya sesuai dengan Kesempurnaan Allah dan sebagaimana layaknya
kesempurnaan-Nya.
Shalawat untuk Berjumpa dengan Nabi
(s) di dalam Mimpi:
Dan barang siapa yang ingin berjumpa
dengan Nabi (s) di dalam mimpi, bacalah shalawat ini 71 kali dan ia akan
berjumpa dengan Nabi (s) dan mencium wewangiannya yang suci.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا أَمَرْتَنَا أَنْ نُصَلِّيَ عَلَيهِ وَصَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا يَنْبَغِي أَنْ يُصَلَّى عَلَيهِ
Allâhumma shalli `alâ Muhammadin wa
`alâ âli Muhammadin kamâ amartanâ an nushalliya `alayhi wa shalli `alâ
Sayyīdinâ Muhammadin kamâ yambaghî an yushallâ `alayhi
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami, Nabi Muhammad (s) beserta keluarganya sebagaimana Engkau
perintahkan kepada kami untuk bershalawat kepadanya dan limpahkanlah rahmat
kepada junjungan kami Nabi Muhammad (s) sebagaimana beliau selayaknya
diberkati!
Dikutip dari Shuhba Mawlana Syekh
Hisyam Kabbani (q), 28 Mei 2012
Shalawat yang Setara dengan 100.000
Shalawat (dibaca 1 kali setiap hari)
Jika kalian membaca shalawat ini
sekali, itu sama dengan membaca 100.000 shawalat yang kalian baca setiap hari:
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin
`abdika wa nabiyyika wa rasûlika an-nabiyy al-umiyy wa `alâ âlihi wa shahbihi
wa sallim taslîman bi qadri `azhamati dzâtika fî kulli waqtin wa hîn.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (s), hamba-Mu dan Nabi-Mu, dan Rasul-Mu, Nabi yang
umi, dan limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada keluarga dan sahabatnya
sesuai dengan Kebesaran-Mu, setiap saat dan sepanjang waktu.
Sumber:
Shalawat yang Menghapuskan 100.000
Dosa Besar
Jika kalian membacanya sekali, Allah
(swt) akan menghapuskan 100.000 dosa! Allah (swt) akan mengampuni 100.000
dosa besar, min al-kabaair. Dengan membaca sekali shalawat ini, Allah
(swt) bahkan akan menghilangkan 100.000 dosa besar dan dengan 2 kali pembacaan,
berarti 200.000 dosa besar, dan dengan 3 kali pembacaan, 300.000 dosa besar,
dan dengan 10 kali pembacaan, berarti 1 juta dosa besar!
Allâhuma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini
’s-sâbiqi li ’l-khalqihi nûruhu wa rahmatan li ’l-`âlamîna zhuhûruhu `adada man
madhâ min khalqika wa man baqîya wa man sa`ida minhum wa man syaqîya shalâtan
tastaghriqu ’l-`adda wa tuhīthu bi ’l-haddi shalâtan lâ ghâyata lahâ wa lâ
muntahâ wa lâ ’nqidhâ’a wa tunîlana biha minka ‘r-ridhâ shalâtan dâ’imatan
bi-dawâmika bâqiyatan bi-baqâika
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadini
’Lladzî malâ’ta qalbahu min jalâlika wa `aynahû min jamâlika fa-ashbaha farihan
mu’ayyadan manshûran wa `alâ âlihi wa shahbihi wa sallim taslimân wa ’l-hamdu
lillâhi `alâ dzâlik
Ya Allah, limpahkanlah rahmat pada
junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang cahayanya mendahului semua ciptaan, yang
kemunculannya merupakan rahmat bagi seluruh alam, dengan rahmat sebanyak
ciptaan-Mu yang telah lalu dan yang masih ada, mereka yang beruntung dan mereka
yang tidak, dengan rahmat yang melebihi semua perhitungan dan yang mencakup
semua batas, rahmat yang tak terbatas, tidak berujung dan tidak berakhir,
rahmat yang abadi sebagaimana Keabadian-Mu.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (s), yang kalbunya penuh dengan pengagungan
kepada-Mu, yang matanya penuh dengan Keindahkan-Mu; agar ia menjadi bahagia, terdukung,
dan penuh kemenangan, demikian pula kepada keluarganya dan sahabatnya dan
limpahkanlah keselamatan sebanyak-banyaknya kepada mereka dan segala puji bagi
Allah untuk semua itu! (Dala’il al-Khayrat hizib hari Rabu)
Untuk Bertemu dengan (Tajali) Tuhan
di Dalam Mimpi (dibaca 1000 kali pada hari Jumat)
Dikatakan bahwa, “Barang siapa yang
membacanya, di dalam mimpinya ia akan berjumpa dengan Tuhannya, atau malaikat,
atau Nabi (s), atau ia dapat melihat maqamnya di Surga.” Insya Allah
siapa pun yang membaca shalawat ini seribu kali, Allah akan mengaruniakan
kepadanya untuk melihat Tajali-Nya, atau Nabi-Nya, atau maqamnya di Surga.
Jika kalian tidak melihatnya, bacalah terus selama lima minggu,dan ini
sudah dicoba, orang dapat melihatnya.
Allâhumma shalli `alâ Muhammad
an-nabiyy al-ummiyy jazAllâhu `anna Muhammadan mâ huwa ahluh.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami Nabi Muhammad (s), nabi yang umi, semoga Allah memberi ganjaran
pada Nabi Muhammad (s) dengan pahala yang bermanfaat sebagaimana layaknya
beliau.
Shalawat pada saat At-Tahiyyat
Nabi (s) bersabda bahwa siapapun
yang membaca shalawat ini sekali setiap hari ia tidak akan merasakan sakharaat
al-mawt, dan ruhnya akan pergi dengan lemah lembut, sebagaimana hadis
mengatakan bahwa ruh seorang mukmin akan meninggalkan jasad seperti sehelai
rambut yang ditarik dari adonan tepung, begitu mudahnya. Jadi bacalah
shalawat berikut ini bersama dengan shalawat Jawharat al-Kamaal paling tidak
sekali sehari.
As-salâmu `alayka ayyuhan-nabiyyu wa
rahmatullahi wa barakâtuh.
Wahai Nabi, semoga keselamatan,
rahmat dan keberkahan senantiasa tercurah padamu.
Shalawat as-Sa`adah (Shalawat
Kebahagiaan)
Dari kitab Afdhal ash-Shalawaat karya
Syekh Ahmad as-Saawii dikatakan bahwa jika kalian membaca shalawat ini sekali,
kalian akan diberi ganjaran seolah-olah telah membaca shalawaat 600.000 kali
dan jika kalian membacanya 70 kali sehari, kalian akan dibebaskan dari api
neraka!
Allâhumma shalli wa sallim `alâ
Sayyidinâ wa Mawlânâ Muhammadin `adada mâ fî `ilmillâhi shalâtan dâimatan
bi-dawâmi mulkillâhi.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami, Nabi Muhammad (s) sebanyak bilangan yang ada dalam pengetahuan
Allah, dengan limpahan rahmat yang abadi, selama keabadian kerajaan Allah.
(Dikutip dari Shuhba Mawlana Syekh
Hisyam Kabbani (q), 26 Mei 2012)
Shalawat Syifâ
Allâhumma shalli `alâ Sayyidinâ Muhammadin
thibbil-qulûbi wa dawâ’ihâ wa `âfiyatil abdâni wa syifâ’ihâ wa nûril abshâri wa
dhiyâ’ihâ wa `alâ âlihî wa shahbihî wa bârik wa sallim.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
junjungan kami, Nabi Muhammad (s), dokter hati dan obatnya, obat untuk badan
dan penyembuhnya, cahaya batin dan sinarnya. Semoga keberkahan dan
keselamatan dilimpahkan kepada keluarga dan sahabatnya.
Shalawat al-Mahdi
صلاة المهد
اللهم صلي و سلم على نبينا محمدٍ عليه
السلام صلاةً تدوم و تهدى إليه ما مر الليال و طول الدوام
Allâhumma shalli wa sallim `alâ
nabiyyinâ Muhammad `alayhi ‘s-salâm, shalâtan tadûmu wa tuhda ilayh mâ marra
‘l-layâli wa thûla ‘d-dawâm
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada
Nabi kami Muhammad (s), dengan rahmat yang menetap dan dipersembahkan
kepadanya, sepanjang malam-malam yang berlalu dan berlangsung selamanya.
Mawlana Syekh Hisyam berkata, “Jika
kalian tidak bisa membaca (semua) katakanlah, ‘Yaa Rabbii nawaya mitsla maa
nawa Mawlana Syaykh,’ ‘Yaa Allah, sebagaimana Mawlana Syekh membuat niat, kami
membuat niat yang sama dengan beliau!" dan itu seolah-olah kalian telah
membaca semua. Itulah cara yang paling mudah, yaitu dengan mengatakan,
"Sebagaimana Mawlana mempunyai niat, kami membuat niat yang sama,’ dan ini
adalah jalannya para awliyaullah!
Dipublikasikan oleh Google Drive–Laporkan Penyalahgunaan –Dimutakhirkan secara
otomatis setiap 5 menit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar