MUHAMMAD
AL-FATIH – PENAKLUK KONSTANTINOPEL
Courtesy : Khazanah Trans 7 sabtu 20 juli 2013
MUHAMMAD
AL-FATIH – PENAKLUK KONSTANTINOPEL
Muhammad al-Fatih dilahirkan pada
27 Rajab 835 H/30 Maret 1432 M di Kota Erdine, ibu kota Daulah Utsmaniyah saat
itu. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang merupakan raja keenam Daulah
Utsmaniyah.
kota
konstatinopel yang di bangun pada tahun 330M pada masa kaisar bizantinopel
menjadi ibukota romawi timur dan merupakan kota paling kuat pada masanya ini
lah kota yang dijanjikan oleh Rasullullah SAW kelak akan ditaklukan kaum
muslimin. Itu sebabnya sejak khalifah umayah di damaskus hingga ratusan tahun
kemudian upaya penaklukan terus dilakukan, namun tidak ada yang berhasil, hanya
seorang pemuda belia yang mampu menaklukan ibukota Kristen timur dia adalah Muhammad
II yang mendapat gelar fatih atau seoarang penakluk. Muhammad al-fatih adalah
sultan ustmani atau dinasti otomen generasi ke-7 kekhalifahan terakhir yang
memimpin kaum muslim yang berpusat di turki. Semua berawal dari janji Rasullah kepada
umatnya: kota yang menjadi pusat Kristen timur kelak akan ditaklukkan kaum
muslimin, namun Rasullullah tidak menjelaskan secara rinci, kapan dan siapa
yang akan menaklukan kota konstantinopel. Janji Rasulullah S.A.W yang terus
menjadi motivasi khalifahan ustmani untuk terus berupaya mewujudkan janji itu.
Abu Qubail menuturkan dari Abdullah
bin Amr bin Ash, “Suatu ketika kami sedang menulis di sisi Rasulullah SAW,
tiba-tiba beliau ditanya, “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Konstantinopel
atau Romawi?” Beliau menjawab, “Kota Heraklius-lah yang akan terkalahkan lebih
dulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.” [H.R. Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim]
Kota Konstantinopel akan jatuh ke
tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan
pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R.
Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335]
Janji Rasulullah S.A.W inilah yang
membuat sultan Murad II mempersiapkan dengan cermat untuk menaklukkan kota
konstatinopel, berbagai penyerangan di lakukan ke kota konstatinopel. Kegagalan
demi kegagalan tak membuat dirinya putus asa, bahkan sultan Murad II
mempersiapkan generasi berikutnya untuk melaksanakan cita-citanya menaklukkan
kota Konstatinopel.
Putranya
Muhammad Sani(Muhammad Al-fatih) yang
masih kecil sulit untuk diandalkan, Muhammad Sani sudah terlanjur hidup mewah
dilingkungan istana sehinga menjadi anak yang manja, iya selalu berlindung di
bawah kebesaran sang ayah sehingga menyulitkan para ulama yang didatangkan ke
istana untuk mendidiknya. Hingga akhirnya kelembutan dan ketegasan 2 ulama
besar berhasil menundukkan Muhammad kecil Akhsamsudin dan Muhammad Bin Ismail Al-Qurani, ditangan
akhsamsudin sanga guru Alfatih belajar banyak hal iya berhasil menghapal Al-Qur’an
dan menguasai ilmu lainnya, diusianya yang ke 14 tahun Muhammad Al-fatih
menjadi pemuda yang cerdas dan taat beragama. Hingga akhirnya sang ayah
menyerahkan sepenuhnya ke khalifahan turki ustmani ketangan Muhammad Al-fatih.
Di
usia nya yang baru 22 tahun menjadi sultan kekhalifahan turki ustmani. Al-fatih
membangun kesultanan serta tekun mematangkan persiapan untuk menaklukan benteng
konstatinopel, dikepalanya sudah tergambar jelas apa yang ingin dilakukannya. 2
tahun masa kepemimpinannya pada usia 24 tahun Al-fatih berhasil membangun
200ribu pasukan termasuk pasukan khusus yang terlatih, seluruh keahlian pasukan
ditunjang dengan kerohanian yang matang, dia juga membangun persenjataan yang
kuat salah satunya meriam terbesar dengan berat 100 ton, semua itu diperkuat
dengan 400 kapal perang hal inilah yang membuat gentar kekaisaran bizantium di
konstantinopel. Berbagai upaya di lakukan untuk menghentikan langkah Al-fatih
salah satu nya dengan menyeuap yang intinya agar Al-fatih tidak melakukan
penyerangan kepada kami- “mari kita
belajar dari sini, kalau Muhammad Al-fatih menerima suap itu maka tidak akan
pernah dalam sejarah disebut bahwa Muhammad Al-fatih adalah sang penakluk Kota
Konstantinopel. Mana yang lebih mulia apakah menerima suap dalam sesaat dalam
jumlah yang besar atau kemudian dia menjadi orang yang besar yang disebut
sepanjang sejarah manusia sebagai penakuluk Konstantinopel
Sebagaimana
di sebutkan oleh baginda Rasulullah S.A.W
: maka suap hanya akan
menghilangkan keabadian nama baik, (jangan pernah lakukan itu jangan pernah
terima itu) itu mengapa Rasulullah S.A.W menyatakan siapapun yang melakukannya
baik penyuap ataupun penerimanya maka semuanya ada dineraka
Tak
ada jalan lain untuk menghentikan langkah Muhammad Al-fatih. Konstantinopel terpaksa
meminta bantuan ke roma dengan konsekuensi bizantium mengikuti aliran roma.
Muhammad
Al-fatih meminta kepada kerajaan bizantium untuk menyerah .Setelah permintaan
Muhammad Al-fatih kepada kaisar bizantium untuk menyerah tanpa pertumpahan
darah gagal, maka saatnya pun tiba pada tanggal 6 April 1453 Muhammad Al-fatih
memulai serangan umum kekota Konstantinopel dari darat dan laut, dibawah
komando langsung dari Muhammad Al-fatih yang didampingi gurunya. Panah-panah dan ketapel api melesat menghujani
benteng Konstantinopel dan meriam raksasa terus dilepaskan untuk menjebol dinding
benteng kota Konstantinopel, sementara dari arah laut kapal-kapal muslimin yang
mencoba menyerang dapat perlawanan dasyat dari pasukan bantuan dari eropa,
kapal-kapal muslimin yang mencoba selat golden horn (tanduk emas) gagal
lantaran terhalang besi-besi baja yang
melintang menutupi selat, berminggu-minggu pasukan menggempur benteng dengan
berbagai cara, upaya untuk menembus melalui jalur bawah tanah pun dilakukan
namun tak mudah menembus benteng Konstantinopel yang begitu kuat.
Dalam
kondisi inilah Muhammad Al-fatih mulai meng-evaluasi langkahnya, Muhammad
Al-fatih akhirnya menemukan cara yang dianggap bodoh oleh sebagian bawahannya
yaitu memindahkan kapal – kapal perang yang berada diselat ditarik kedarat untuk
menghindari rantai penghalang, dalam waktu semalam 70 kapal sudah pindah ke
perairan tanduk emas melalui jalur darat dan perbukitan yang terjal, inilah
satu-satunya titik terlemah dari pertahanan Konstantinopel. Inilah taktik
perang terbaik yang kemudian mendapat pujian dunia. Muhammad Al-fatih harus
menyelesaikan serangannya dengan kemenangan, maka pada hari senin 28 Mei 1453
iya dan pasukannya melakukan puasa sunnah dan shalat berjamaah mendekatkan diri
kepada ALLAH S.W.T
Muhammad Al-fatih menemui gurunya
yang berada ditenda, dan dilihatnya gurunya sedang dalam keadaan sujud yang
sangat lama inilah sujud guru yang mendoakan
murid-muridnya, mana hari ini guru-guru yang dalam kesendiriannya mendoakan
murid-muridnnya kekhusyukan sang guru sangat berpengaruh bagi kebesaran
murid-muridnnya , keikhlasan hati yang diberikan sang guru akan sangat berperan
besar kepada keberhasilan anak muridnya.
Pada
hari selasa pagi 29 Mei 1453 dengan segala kekuatan batin dan fisik serangan
penentuan dilakukan, Teriakan TAKBIR dan Teriakan ulama yang mengglorakan
semangat jihad menjadi penentu nasib kota Konstantinopel, hingga akhirnya kota
Konstantinopel tak sanggup melawan gelombang serangan pasukan Muhammad Al-fatih.
Kota Konstantinopel jatuh ketangan kaum Muslimin (Subhannallah). Sang penakluk (Muhammad Al-fatih) memasuki kota dan
menuju jantung kekuatan konstantinopel. Iya
bertemu para petinggi kerajaan bizantium yang menyerah dan menyuruh mereka
untuk berdiri (saat mereka tunduk dan menyerah) dan menyuruh mereka menguburkan
mayat raja dan korban sesuai dengan ajaran mereka (agama Bizantium). Disini lah
sang penakluk (Muhammad Al-fatih) menunjukkan kesolehannya sebagai seorang
muslim sejati (gurunya tersenyum)
(Subhanallah). Bayang-bayang buruk nasib rakyat konstantinopel paska
ditaklukkan oleh Muhammad Al-fatih mereka sirna dengan kedamaian yang dibawah Muhammad
Al-fatih. Iya memberikan kebebasan dan toleransi pada siapapun yang ingin
tinggal dikota ini tanpa menyakiti mereka “jangan
khawatir mulai sekarang hidup,harta,dan nasib kalian menjadi bagian dari kami” “kalian
bebas untuk hidup sesuai dengan keimanan kalian
Ayasovia
(jantung kota Konstantinopel) menjadi Masjid dan tempat shalat Jum’at pertama
kaum muslimin di Kota Ini ”berkumandang
Suara Adzan” . nama konstantinopel diubah menjadi islambul (kota islam) yang kemudian populer dengan
sebutan Istanbul (ibukota turki) maka
selesailah misi seorang Muhammad Al-fatih memenuhi janji Rasulullah S.A.W.
konstantinopel benar – benar jatuh ditangan Muhammad Al-fatih sebaik-baik
penguasa dan itulah dirinya
Rasullullah
S.A.W berkata
“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan
Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan
yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”
[H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
[H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Setelah ini tidak ada lagi yang
diharapkan, yang diinginkan adalah membaktikan diri – hanya beribadah kepada
ALLAH S.W.T jauh dari gemerlapnya kekuasaan
Dengan
sangat mengejutkan Muhammad Al-fatih meminta nasihat gurunya, dan mengatakan
bahwa dia berniat untuk mengundurkan diri dari kesultanan…apa tujuannya?
Tujuannya
adalah dia ingin khusyuk menikmati ibadah tapi gurunya memiliki jawaban yang
sangat bijaksana, mengatakan : aku tau nak bahwa kalau kamu konsentrasi focus ibadah
dan meninggalkan kesultanan maka semua kenikmatan menjadi sultan akan runtuh
dihadapan kamu beribadah ALLAH S.W.T tetapi nak keberadaan mu di kursi
kesultanan jauh lebih manfaat bagi orang lain dari pada engkau menikmati
sendiri ibadah mu.
Setelah
mendapatkan nasihat gurunya Muhammad Al-fatih membangun kekalifahan ustmani-
mensejahterakan rakyat dan menegakkan keadilan selama 28 tahun hingga akhirnya
Muhammad Al-fatih menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam perjalannya dengan
pasukannya untuk menaklukkan sebuah negeri. Entah negeri mana, sejarawan
berbeda pendapat soal ini, mungkinkah roma? Yang menjadi tujuannya untuk
menggabungkan kebesarannya memenuhi janji Rasullullah S.A.W. wallahu Alam
Bissawaf
RAHIMAHULLAH
- MUHAMMAD AL-FATIH –
Berkata Rasulullah S.AW :
Kalau ada sosok yang
ditunggu-tunggu kedatangannya sepanjang sejarah Islam, dimana setiap orang
ingin menjadi sosok itu, maka dia adalah sang penakluk Konstantinopel. Bahkan
para shahabat Nabi sendiri pun berebutan ingin menjadi orang yang diceritakan
Nabi SAW dalam sabdanya.
Betapa tidak, beliau Nabi SAW memang betul-betul memuji sosok itu. Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”
[H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Betapa tidak, beliau Nabi SAW memang betul-betul memuji sosok itu. Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”
[H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Muhammad al-Fatih adalah salah
seorang raja atau sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan
sultan ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah. Al-Fatih adalah gelar yang
senantiasa melekat pada namanya karena dialah yang mengakhiri atau menaklukkan
Kerajaan Romawi Timur yang telah berkuasa selama 11 abad.
Sultan Muhammad al-Fatih memerintah
selama 30 tahun. Selain menaklukkan Binzantium, ia juga berhasil menaklukkan
wilayah-wilayah di Asia, menyatukan kerajaan-kerajaan Anatolia dan
wilayah-wilayah Eropa, dan termasuk jasanya yang paling penting adalah berhasil
mengadaptasi menajemen Kerajaan Bizantium yang telah matang ke dalam Kerajaan
Utsmani.
Karakter Pemimpin Yang
Ditanamkan Sejak Kecil
Muhammad al-Fatih dilahirkan pada
27 Rajab 835 H/30 Maret 1432 M di Kota Erdine, ibu kota Daulah Utsmaniyah saat
itu. Ia adalah putra dari Sultan Murad II yang merupakan raja keenam Daulah
Utsmaniyah.
Sultan Murad II memiliki perhatian
yang besar terhadap pendidikan anaknya. Ia menempa buah hatinya agar kelak
menjadi seorang pemimpin yang baik dan tangguh. Perhatian tersebut terlihat
dari Muhammad kecil yang telah menyelesaikan hafalan Alquran 30 juz,
mempelajari hadis-hadis, memahami ilmu fikih, belajar matematika, ilmu falak,
dan strategi perang. Selain itu, Muhammad juga mempelajari berbagai bahasa,
seperti: bahasa Arab, Persia, Latin, dan Yunani. Tidak heran, pada usia 21
tahun Muhammad sangat lancar berbahasa Arab, Turki, Persia, Ibrani, Latin, dan
Yunani, luar biasa!
Walaupun usianya baru seumur
jagung, sang ayah, Sultan Murad II, mengamanati Sultan Muhammad memimpin suatu
daerah dengan bimbingan para ulama. Hal itu dilakukan sang ayah agar anaknya
cepat menyadari bahwa dia memiliki tanggung jawab yang besar di kemudian hari.
Bimbingan para ulama diharapkan menjadi kompas yang mengarahkan pemikiran
anaknya agar sejalan dengan pemahaman Islam yang benar.
Dalam sejarah, Islam
pernah menaklukkan benua Eropa. Siapa sangka salah satu dari Panglima Perang
saat itu adalah seorang pemuda yang sangat saleh, berusia 21 tahun, yang
bernama Sultan Muhammad Al Fatih (30 Maret
1432
– 3 Mei
1481)
. Ia merupakan seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Kekaisaran Romawi Timur. Mempunyai
kepakaran dalam bidang ketentaraan, sains, matematika & menguasai 6 bahasa
saat berumur 21 tahun.
Seorang pemimpin yang
hebat, pilih tanding, dan tawadhu' setelah Sultan Salahuddin Al-Ayyubi (pahlawan Islam
dalam perang Salib) dan Sultan Saifuddin Mahmud Al-Qutuz
(pahlawan Islam dalam peperangan di 'Ain Al-Jalut
melawan tentara Mongol).
Kejayaannya dalam
menaklukkan Konstantinopel menyebabkan banyak kawan
dan lawan kagum dengan kepimpinannya serta taktik & strategi peperangannya
yang dikatakan mendahului pada zamannya dan juga kaedah pemilihan tenteranya.
Ia jugalah yang mengganti nama Konstantinopel menjadi Islambul
(Islam keseluruhannya) . Kini nama tersebut telah diganti oleh Mustafa Kemal Ataturk menjadi Istanbul.
Untuk memperingati jasanya, Masjid Al
Fatih telah dibangun di sebelah makamnya.
Diceritakan bahwa
tentara Sultan Muhammad Al Fatih tidak pernah meninggalkan solat wajib sejak
baligh & separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan solat tahajjud sejak
baligh. Hanya Sulthan Muhammad Al Fatih saja yang tidak pernah meninggalkan
solat wajib, tahajud & rawatib sejak baligh hingga saat kematiannya.
Kejayaan dan
kesuksesan hidup ia telah raih di usia yang begitu muda. Ia-pun dikenang jutaan
manusia sepanjang abad. Harum nama Sultan Al Fatih diperoleh berkat keshalehan,
keberanian dan kemuliaan akhlaknya. Sebagai jenderal beliau memimpin laskar
islam menaklukkan benteng terkuat imperium Byzantium , Konstantinopel. Kota ini
diubahnya menjadi kota Istambul. Dari sini beliau menebarkan kasih sayang islam
di bumi eropa.
Apa rahasia dibalik semua kesuksesan beliau? Ternyata rahasianya beliau sangat kuat shalat malamnya yaitu tahajud. Bukankah Rasulullah saw SAW menegakkan shalat tahajud sepanjang malam dan setiap hari? Bukankah beliau Rasulullah saw SAW shalat tahajud merupakan kewajiban yang tak bisa beliau tinggalkan dalam setiap perjuanganya.
Jika anda bertanya, apakah benar Muhammad Al Fatih sudah melakukan tindakan besar yang megubah sejarah peradaban dunia? Ya, dalam sejarah, hal ini tidak aneh. Bukankah sahabat Rasulullah saw SAW bernama Usamah juga menjadi panglima perang dalam usia 18 tahun. Sementara yang menjadi prajuritnya adalah Umar bin Khatab sahabat Rasulullah saw SAW yang waktu itu sudah tua. Ini menunjukkan betapa kualitas keimanan dan kekuatan ruhani Usamah menjadi salah satu ukuran yang dipertimbangkan Rasulullah saw SAW ketika menetapkan Usamah memimpin ekspedisi militer menghadapi kekuatan super power Romawi?
Namun Sang Pedang Malam, orang asia bernama Muhammad Al Fatih merontokkan super power Romawi pada 1453, agak unik. Beliau ahli shalat malam (tahajud), ahli qiyamul lail. Beliau selau kontak dengan energi terbesar di alam semesta ini, Allah SWT. Beliau selalu taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT, Pemilik dan Penguasa Tunggal Alam semesta.
Sejak kecil Sultan Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau jadi Sultan, dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah.
Bagaimana sifat Sultan Muhammad Al Fatih sehingga beliau mampu memetik keberhasilan dalam hidupnya dengan sangat efektif, merebut benteng Konstantinopel yang kokoh itu. “sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawasi diri (self control) yang luar biasa. Kemampuanya dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.”
Sultan Muhammad Al Fatih sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut qolbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fatih, unik. Beliau selalu berkeliling di malam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Sengaja beliau berkeliling untuk memastikan agar rakyat dan kawan-kawanya menegakkan shalat malam dan qiyamullail.
Qiyamul lail, shalat tahajud, inilah senjata utama Muhammad Al Fatih dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Inilah Pedang Malam, yang selalu diasahnya dengan tulus ikhlas dan khusuk, ditegakkan setiap malam. Dengan pedang malam ini timbul energi yang luar biasa dari pasukan Muhammad Al Fatih. Sjarah mencatat Muhammad Al Fatih yang baru berusia 21 tahun berhasil menggapai sukses besar, menerobos benteng Konstantinopel, setelah dikepung beberapa bulan maka takluklah Konstantinopel.
Suatu hari timbul soal ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu.
Apa rahasia dibalik semua kesuksesan beliau? Ternyata rahasianya beliau sangat kuat shalat malamnya yaitu tahajud. Bukankah Rasulullah saw SAW menegakkan shalat tahajud sepanjang malam dan setiap hari? Bukankah beliau Rasulullah saw SAW shalat tahajud merupakan kewajiban yang tak bisa beliau tinggalkan dalam setiap perjuanganya.
Jika anda bertanya, apakah benar Muhammad Al Fatih sudah melakukan tindakan besar yang megubah sejarah peradaban dunia? Ya, dalam sejarah, hal ini tidak aneh. Bukankah sahabat Rasulullah saw SAW bernama Usamah juga menjadi panglima perang dalam usia 18 tahun. Sementara yang menjadi prajuritnya adalah Umar bin Khatab sahabat Rasulullah saw SAW yang waktu itu sudah tua. Ini menunjukkan betapa kualitas keimanan dan kekuatan ruhani Usamah menjadi salah satu ukuran yang dipertimbangkan Rasulullah saw SAW ketika menetapkan Usamah memimpin ekspedisi militer menghadapi kekuatan super power Romawi?
Namun Sang Pedang Malam, orang asia bernama Muhammad Al Fatih merontokkan super power Romawi pada 1453, agak unik. Beliau ahli shalat malam (tahajud), ahli qiyamul lail. Beliau selau kontak dengan energi terbesar di alam semesta ini, Allah SWT. Beliau selalu taqarrub, mendekatkan diri kepada Allah SWT, Pemilik dan Penguasa Tunggal Alam semesta.
Sejak kecil Sultan Muhammad Al Fatih dididik oleh seorang wali. Beliau tumbuh menjadi remaja yang memiliki kepribadian unggul. Beliau jadi Sultan, dalam usia 19 tahun menggantikan sang ayah.
Bagaimana sifat Sultan Muhammad Al Fatih sehingga beliau mampu memetik keberhasilan dalam hidupnya dengan sangat efektif, merebut benteng Konstantinopel yang kokoh itu. “sifatnya tenang, berani, sabar menanggung penderitaan, tegas dalam membuat keputusan dan mempunyai kemampuan mengawasi diri (self control) yang luar biasa. Kemampuanya dalam memimpin dan mengatur pemerintahan sangat menonjol.”
Sultan Muhammad Al Fatih sangat tegas terhadap musuh. Namun, lembut qolbunya bagai selembar sutra dalam menghadapi rakyat yang dipimpinnya. Kebiasaan Sultan Muhammad Al Fatih, unik. Beliau selalu berkeliling di malam hari, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya. Sengaja beliau berkeliling untuk memastikan agar rakyat dan kawan-kawanya menegakkan shalat malam dan qiyamullail.
Qiyamul lail, shalat tahajud, inilah senjata utama Muhammad Al Fatih dalam mengarungi kehidupan di dunia yang fana ini. Inilah Pedang Malam, yang selalu diasahnya dengan tulus ikhlas dan khusuk, ditegakkan setiap malam. Dengan pedang malam ini timbul energi yang luar biasa dari pasukan Muhammad Al Fatih. Sjarah mencatat Muhammad Al Fatih yang baru berusia 21 tahun berhasil menggapai sukses besar, menerobos benteng Konstantinopel, setelah dikepung beberapa bulan maka takluklah Konstantinopel.
Suatu hari timbul soal ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu.
“Siapakah
yang layak menjadi imam shalat jum’at?” tak ada jawaban. Tak ada yang berani
yang menawarkan diri ! lalu Muhammad Al Fatih tegak berdiri. Beliau meminta
kepada seluruh rakyatnya untuk bangun berdiri.
Kemudian beliau
bertanya. “ Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akhil baligh
hingga hari ini pernah meninggalkan meninggalkan shalat wajin lima waktu,
silakan duduk!!” Subhanalloh……!!! Maha suci Allah ! tak seorangpun pasukan
islam yang duduk. Semua tegak berdiri. Apa artinya? Itu berarti, tentara islam
pimpinan Muhammad Al Fatih sejak masa remaja mereka hingga hari ini, tak
seorangpun yang meninggalkan shalat fardhu. Tak sekalipun mereka melalaikan
shalat fardhu. Luar biasa…..!!!!! !
Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rawatib? Kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk!!!”. Sebagian lainya segera duduk. Artinya, pasuka islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan shalat sunah setelah maghrib, dua roka’at sebelu shubuh dan shalat rowatib lainaya. Namun ada yang pernah meninggalkanya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan islam Al Fatih.
Dengan mengedarkan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya Muammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk!!”
Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan shalat sunah rawatib? Kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunah sekali saja silakan duduk!!!”. Sebagian lainya segera duduk. Artinya, pasuka islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan shalat sunah setelah maghrib, dua roka’at sebelu shubuh dan shalat rowatib lainaya. Namun ada yang pernah meninggalkanya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan islam Al Fatih.
Dengan mengedarkan matanya ke seluruh rakyat dan pasukanya Muammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “ Siapa diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja, silakan duduk!!”
Apa yang terjadi…????
Terlukislah pemandangan yang menakjubkan sejarawan barat dan timur. Semua yang
hadir dengan cepat duduk!!” Hanya ada seorang saja yang tetap tegak berdiri.
Siapakah dia??? dialah, Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng super
power Byzantium Konstantinopel. Beliaulah yang pantas menjadi imam shalat jumat
hari itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi
butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tidak pernah
kosong/absen semalampun.
Dalam sejarah
ditulis, bahwa pasukan Sultan Muhammad Al-Fatih tiba di kota Konstantinopel pada hari Kamis 26 Rabiul
Awal 857 H atau 6 April 1453 M. Di hadapan tentaranya, Sulthan
Al-Fatih lebih dahulu berkhutbah mengingatkan tentang kelebihan jihad,
kepentingan memuliakan niat dan harapan kemenangan di hadapan Allah Subhana
Wa Ta'ala. Dia juga membacakan ayat-ayat Al-Qur'an mengenainya serta hadis Nabi Shallallahu
'Alaihi Wasallam tentang pembukaan kota Konstantinopel. Ini semua memberikan semangat
yang tinggi pada bala tentera dan lantas mereka menyambutnya dengan zikir,
pujian dan doa kepada Allah Subhana Wa Ta'ala.
Sultan Muhammad
Al-Fatih pun melancarkan serangan besar-besaran ke benteng Bizantium
di sana. Takbir "Allahu Akbar, Allahu Akbar!" terus
membahana di angkasa Konstantinopel seakan-akan meruntuhkan
langit kota itu. Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad Al-Fatih bersama
tentaranya berusaha keras membersihkan diri di hadapan Allah Subhana Wa
Ta'ala. Mereka memperbanyak shalat, doa, dan dzikir. Hingga tepat jam 1
pagi hari Selasa 20 Jumadil Awal 857 H atau bertepatan dengan tanggal 29
Mei 1453 M, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya
meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Tentara Utsmaniyyah
akhirnya berhasil menembus kota Konstantinopel melalui Pintu Edirne
dan mereka mengibarkan bendera Daulah Utsmaniyyah di puncak kota.
Kesungguhan dan semangat juang yang tinggi di kalangan tentara Al-Fatih,
akhirnya berjaya mengantarkan cita-cita mereka.
Sejak abad kedelapan sahabat Rasulullah saw berusaha merebut benteng ini. Salah satunya Abu Ayyub Al Anshari namun gagal. Baru setelah enam abad kemudian benteng itu berhasil direbut dibawah pimpinan Muhammad Al Fatih.Karena jasanya inilah beliau diberi gelar Al Fatih (sang pembuka) yaitu membuka kota Byzantium yang dulunya adalah Konstantinopel. Beliau adalah seorang pemberani, ahli strategi militer, juga istiqomah dalam shalat tahajudnya.
Itulah sebuah kisah sejarah yang sungguh indah dalam bungkai ketakwaan kepada Allah SWT. Kisah Pedang Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi penggubah sejarah, bernama Muhammad Al Fatih, orang asia asal Turki, yang baru berusia 21 tahun. Shalat Tahajud merupakan modal yang sangat penting untuk membangun kekuatan ruhiyah dalam kesuksesan Al Fatih dikemudian hari. Sehingga islam jaya, berpendar-pendar cahayanya selama 500 tahun di bumi eropa sejak abad ke-15. Semuanya berasal dari Pedang Malam Al Fatih yang amat begitu luar biasa.
Keberadaan Muhammad
Al-Fatih telah diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Kota
Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah
sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah
sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Dalam hadist lain
diriwayatkan, :”Aku mendengar baginda Rasulullah S.A.W mengatakan seorang
lelaki soleh akan dikuburkan di bawah tembok tersebut & aku juga ingin
mendengar derapan tapak kaki kuda yang membawa sebaik-baik raja yang mana dia
akan memimpin sebaik-baik tentara seperti yang telah diisyaratkan oleh baginda"
(Abu Ayyub al-Anshari)
Maasyaa Allah, Luar
biasa……Sultan Muhammad Al Fatih (Sang Pembuka)……!!!!
Ya
Allah, aku bermohon pada-Mu agar Engkau jadikan kami dan sahabat kami semua
yang membaca artikel ini semua, menjadi ahli Tahajjud, ahli Qiyamul lail,
seperti halnya Rasulullah dan Keluarganya, sahabatnya dan seperti Si Pedang
Malam, Sultan Muhammad Al Fatih. Amiin.
Wasiat dari al Fatih
“Aku sudah diambang kematian. Tapi aku
berharap aku tidak kawatir, karena aku meninggalkan seseorang sepertimu.
Jadilah seorang pemimpin yang adil, shalih dan penyayang. Rentangkan
pengayomamu untuk rakyatmu, tanpa kecuali, bekerjalah untuk menyebarkan islam.
Karena sesungguhnya itu merupakan kewajiban para penguasa di muka bumi.
Dahuluklan urusan agama atas apapun urusan lainnya. Dan janganlah kamu jemu dan
bosan untuk terus menjalaninya. Janganlah engkau angkat jadi pegawaimu mereka
yang tidak peduli dengan agama, yang tidak menjauhi dosa besar, dan yang
tenggelam dalam dosa. Jauhilah olehmu bid’ah yang merusak. Jagalah setap
jengkal tanah islam dengan jihad. Lindungi harta di baitul maal jangan sampai
binasa. Janganlah sekali-kali tanganmu mengambil harta rakyatmu kecuali dengan
cara yang benar sesuai ketentuan islam. Pastikan mereka yang lemah mendapatkan
jaminan kekuatan darimu. Berikanlah penghormatanmu untuk siapa yang memang
berhak.”
“Ketahuilah, sesungguhnya para ulama
adalah poros kekuatan di tengah tubuh negara, maka muliakanlah mereka.
Semangati mereka. Bila ada dari mereka yang tinggal di negeri lain,
hadirkanlah dan hormatilah mereka. Cukupilah keperluan mereka.”
“Berhati-hatilah, waspadalah, jangan
sampai engkau tertipu oleh harta maupun tentara. Jangan sampai engkau jauhkan
ahli syari’at dari pintumu. Jangan sampai engkau cenderung kepada pekerjaan
yang bertentangan dengan ajaran islam. Karena sesungguhnya agama itulah tujuan
kta, hidayah itulah jalan kita. Dan oleh sebab itu kita dimenangkan.”
“Ambilah dariku pelajaran ini. Aku hadir
ke negeri ini bagaikan seekor semut kecil. Lalu allah memberi nikmat yang besar
ini. Maka tetaplah di jalan yang telah aku lalui. Bekerjalah untuk memuliakan agama
islam ini, menghormati umatnya. Janganlah engkau hamburkan uang negara,
berfoya-foya, dan menggunakannya melampaui batas yang semestinya. Sungguh itu
semua adalah sebab-sebab terbesar datangnya kehancuran.
Itulah wasiat al-Fatih. Ia telah
mencatatkan tinta emas dalam sejarah dan mengukir prestasi yang insya Allah
layak dibanggakan dihadapan Allah SWT dengan membuktikan pada dunia melalui
usaha yang nyata. Kini tinggal kita wahai Saudaraku, yang akan merealisasikan
hadits Rasulullah SAW “….tsumma takuunu khilafatan ‘ala minhajin nubuwwah”
dengan fikrah Islam dan thoriqah Rasulullah sebagai senjata kita, akan segera
kita taklukkan atas izin Allah, ideologi Kapitalis yang saat ini sebagai
benteng kuat di benak seluruh penguasa kaum muslim, dan kita dirikan diatas
puing-puingnya Negara KHILAFAH ISLAMIYAH!!! ALLAHU AKBAR!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar